Banda Aceh, 30 /03/2024 – Program Studi Fisika Universitas Syiah Kuala (PSF USK) laksanakan kegiatan Workshop Case Method Berbasis Kurikulum Outcome Base Education (OBE). Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Departemen Fisika Dr. Saumi Syahreza, S.Si., M.Si dan diikuti oleh 40 Dosen PSF USK.
Dewi Andayani, M.Pd dari Lembaga penjaminan Mutu (LPM) USK menjadi narasumber pada kegiatan workshop ini. Menurut ketua panitia Irhamni, M.Si, kegiatan ini merupakan kegiatan yang telah diprogramkan sebelumnya oleh Prodi Fisika, yang bertujuan untuk mengenalkan kepada para dosen tentang tata cara penyusunan atau penyelenggaraan pembelajaran kelas menggunakan pemecahan kasus (case method), yang juga bersesuaian dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Perguruan Tinggi (PT) pada capaian IKU-7.
Case Method merupakan metode pembelajaran partisipatif berbasis diskusi untuk memecahkan kasus atau masalah. Penerapan metode ini akan membantu mahasiswa mengasah dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis untuk memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas.
Dr. Saumi dalam sambutannya mengatakan bahwa terselenggaranya workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas metode pengajaran dosen di kelas. Melalui case method, dosen diharapkan dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, menantang, mengasah kreativitas dan daya analisis mahasiswa.
Kemampuan pemecahan masalah merupakan soft skill yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Kemampuan ini dapat dilatih dengan membiasakan mahasiswa memecahkan studi kasus dalam pembelajaran. Mahasiswa akan dilatih mencari akar permasalahan, menjelaskan faktor “mengapa” suatu fenomena terjadi, berpikir kritis, dan membuat berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan dalam upaya menemukan solusi terbaik.
Menurutnya, saat ini metode Case method dan Team Based Project menjadi metode yang wajib dimasukkan sebagai salah satu metode dalam penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) di Universitas Syiah Kuala (USK). Oleh karena itu, kegiatan workshop ini sejalan dengan penyusunan buku panduan kurikulum berbasis OBE yang diwajibkan bagi seluruh program studi yang ada di USK, yang secara praktis kurikulum tersebut akan diterapkan pada bulan Juni 2024. Sebenarnya, beberapa tahun lalu sejumlah program studi di USK telah menerapkan kurikulum berbasis OBE, namun saat itu belum diwajibkan bagi seluruh program studi.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para dosen dapat menyusun RPS dan modul ajar berbasis case method untuk beberapa mata kuliah yang telah diwajibkan dalam kurikulum. Hal ini penting karena pembelajaran melalui case method melatih mahasiswa untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pemecahan masalah.” Kata Ketua Departemen Fisika Dr. Saumi Syahreza, S.Si., M.Si (intan).
No responses yet